Minggu, 22 Juni 2014

MAKALAH EKOSISTEM


BAB I

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum war.wab
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT. Karena atas karunia dan rahmat kesehatan yang telah diberikannya, saya dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat waktu. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya, karena beliau telah menyiapkan fasilitas-fasilitas yang saya butuhkan untuk dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Terimakasih saya ucapkan juga kepada guru saya, karena berkat adanya tugas ini dapat menambah pengetahuan saya. Terimakasih juga untuk teman-teman saya, karena berkat kalian saya bisa mengintropeksi tugas saya jika ada kekurangannya.
Sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada kalian yang sudah membantu saya dalam menyelesaikan karya tulis ini.

Jakarta, 14 Juni 2014

(Diah Novianti Fadhilah)

PENDAHULUAN


Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi.



DAFTAR ISI


BAB II


A. PENGERTIAN EKOSISTEM

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPcH4gpq0zTQNtI2EnkGFFRFCRkY7B0W6M1VSA0xTp3kBO4rViimLZArIokkREJtqTBN5Y-8QuzhKHh1xpZ-Z_L4D7Y3ENdHVGrViFolbVY9e7yFIw6bLti42V5N2KzQlXaLu5TYxmiA/s320/ekosistem.jpg Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan heewan dengan air. Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.

B. SATUAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM

a.         Individu
Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon.
b.         Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok semut di atas meja.

c.         Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.

d.         Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya.
e.         Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya.
f.          Biosfer
Biosfer adalah berbagai bioma di permukaan bumi yang saling berhubungan dan membentuk sistem yang lebih besar lagi.
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem buatan dan ekosistem alami. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah, tanpa campur tangan manusia. Contohnya rawa, sungai dan laut. Jika suatu ekosistem sengaja dibuat manusia maka disebut ekosistem buatan. Contohnya ekosistem sawah, kebun, kolam, waduk dan akuarium.


C. KOMPONEN EKOSISTEM


Berdasarkan fungsi dan aspek penyusunannya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua komponen, yaitu sebagai berikut.

1. Abiotik

Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu:
     a.         Suhu. Prosesbbiologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas                    membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam                               tubuhnya.
     b.         Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme               di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
     c.         Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam                organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial                               beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
d.         Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi            proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada           lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang       terjangkau cahaya     matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang          besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan    tertekan.
e.         Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi    struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran          organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di       tanah.
f.          Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam       suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal.   Iklim mikro    meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni    komunitas tertentu.

2. Biotik

Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a.         Heterotrof / Konsumen[sunting | sunting sumber]
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
b.         Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
Ÿ          aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
Ÿ          anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik            sebagai penerima elektron /oksidan
Ÿ          fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang         teroksidasi juga sebagai penerima elektron.             komponen tersebut berada pada suatu tempatdan     berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem       yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem    akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai             komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai       komponen autotrof, plankton yang terapung di air         sebagai komponen pengurai.

D. INTERAKSI DALAM EKOSISTEM

a.  Ketergantungan antar komponen biotik
Tentunya setelah mengetahui komponen dalam suatu ekosistem kita bertanya-tanya bagaimana sesungguhnya hubangan antara makhluk hdup yang tinggal menetap dalam suatu ekositem, nah begini nih sahabat
Setiap makhluk hidup akan berusaha untuk mempertahankan populasinya, tentu dengan cara mencari makanan dan terus berkembang biak, seperti yang kita ketahui ada makhluk hidup karnivora dan herbivora hal ini akan menimbulkan hubungan erat yang biasa dinamakan rantai makanan dan jaring jaring makanan. Saya akan menambahkan gambar saja ya, mudah-mudahan sahabat semuanya dapat mengerti melalui gambar ini
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYDiJvaGf-pTbgQqleqzXari7fDpDSlInuHV2nflUz7p1IV5KKJAQkXXHKPPzufzxlQjaFWlsiqmuixCpMh_v-TmhSyfCIeEjnsWruwjLq1rr94-Xc81k7grXG7Bpsj-VT5I2uMSOsrA/s320/Rantai+makanan.jpg

1.        Rantai makanan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfN2yLD5ltU8nFZ-54x9EG0IZL7piIu_SR_QqDRe56rZn5Bz8IbAU_TlOeuCvudtdsKQ9fWvhVJm3plFeRbgG2Jd4VM9J24RczKPreb0elelEK5UE8aHS2rhoGhdhYryAjvymtbnGFfQ/s1600/jaring-jaring+makanan.jpg

2.        Jaring-jaring makanan

b.  Antar komponen biotik dan abiotik
Ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti:
siklus karbon.jpgÄ            siklus karbon

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui). Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermacam-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.
siklus air.jpg

Ä            siklus air

Suatu sirkulasi air yang meliputi gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan kembali ke laut lagi atau dengan arti lain siklus hidrologi merupakan rangkaian proses berpindahnya air permukaan bumi dari suatu tempat ke tempat lainnya hingga kembali ke tempat asalnya.
Air naik ke udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer dalam bentuk uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua dan dipanaskan oleh radiasi tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga cukup tinggi/dingin untuk terjadi kondensasi. Uap air berubah jadi embun dan seterusnya jadi hujan atau salju. Curahan (precipitation) turun ke bawah, ke daratan atau langsung ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut melengkapi siklus air.
Ä            siklus nitrogen
nitrogen.jpg
Pengertian Siklus nitrogen. Siklus nitrogen adalah proses di mana nitrogen dari atmosfer diubah menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman dan hewan. Hal ini terjadi melalui aksi bakteri, dan dimulai pada abad ke-20, aktivitas manusia. Ketika nitrogen diubah menjadi bentuk yang dapat digunakan, dikatakan harus diperbaiki, dan tanaman dan ganggang menggabungkan nitrogen menjadi asam amino, protein, dan asam deoksiribonukleat (DNA). Hewan memperoleh senyawa yang mengandung nitrogen dari tanaman, sehingga siklus nitrogen penting bagi semua kehidupan di bumi. Ketika makhluk hidup mati, jenis bakteri melepaskan nitrogen dalam zat ini kembali ke atmosfer, menyelesaikan siklus.
Dalam bentuk N2, nitrogen membuat sampai sekitar 80 persen dari atmosfer bumi. Bentuk nitrogen tidak dapat digunakan oleh tanaman atau hewan yang bergantung pada mereka .. Bakteri adalah diperlukan untuk mengubah N2 menjadi amonia (NH3) dan ion amonium (NH4 +). Dalam proses yang disebut nitrifikasi, bakteri tanah mengkonversi amonia menjadi ion nitrat (NH3). Ini bagian dari siklus nitrogen, yang dikenal sebagai fiksasi nitrogen, memungkinkan tanaman untuk menghasilkan asam amino dan senyawa yang mengandung nitrogen lainnya bahwa semua kehidupan hewan tergantung padanya. Sebuah jumlah yang sangat kecil nitrogen tetap dihasilkan setiap tahun oleh sambaran petir dan beberapa proses kimia non-hidup.
Ä            siklus sulfur
siklus sulfur.png Sulfur dialam ditemukan dalam berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur ditemukan dalam bentuk mineral, diudara dalam bentuk gas sulfur dioksida dan didalam tubuh organisme sebagai penyusun protein. Siklus sulfur di mulai dari dalam tanah. yaitu ketika ion-ion sulfat di serap oleh akar dan di metabolisme menjadi penyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Ketika hewan dan manusia memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ketubuh manusia. Dari dalam tubuh manusia senyawa sulfur mengalami metabolisme yang sisa-sisa hasil metabolisme tersebut diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas. Salah satu zat yang terkandung dalam gas tersebut adalah sulfur. Semakin besar kandungan sulfur dalam gas maka gas akan semakin bau.

E.           TIPE-TIPE EKOSISTEM

Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.

1.           Akuatik (air)

Ÿ          Ekosistem sungai
Ÿ          Ekosistem air tawar.
Ÿ          Ekosistem air laut.
Ÿ          Ekosistem estuari.
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.          Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang,dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
Ÿ          Ekosistem pantai.
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap
hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
Ÿ          Ekosistem sungai.
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan          gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.
terumbu karan.jpgŸ          Ekosistem terumbu karang.
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.

ekosistem laut dalam.jpg

Ÿ          Ekosistem laut dalam.

Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
lamun.jpg

Ÿ          Ekosistem lamun.
Lamun atau seagrass adalah satusatunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuhtumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti hal­nya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkaitangkai yang merayap yang efektifuntuk berbiak. Berbeda dengan tumbuhtumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan meng­hasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zatzat hara. Sebagai sumber daya hayati,lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

2. Terestrial (darat)

     Ÿ          Ekosistem hutan hujan tropis memiliki produktivitas tinggi.
     Ÿ          Ekosistem taiga merupakan hutan pinus dengan ciri iklim musim                    dingin yang panjang.
     Ÿ          Ekosistem tundra didominasi oleh vegetasi perdu.
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.
hutan hujan tropis.jpg

Ÿ          Hutan hujan tropis.

Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
Ÿ          Sabana.
sabana.jpg
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
Ÿ          Padang rumput.
padang rumput.jpgPadang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
gurun.jpg

Ÿ          Gurun
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.
hutan gugur.jpg

Ÿ          Hutan gugur

Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
Ÿ          Taiga
taifa.jpg

Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya.Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
tundra.jpg

Ÿ          Tundra
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
karst.jpg

Ÿ          Karst (batu gamping /gua).
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.

3. Buatan

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan adalah:
w          bendungan
w          hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
w          agroekosistem berupa sawah tadah hujan
w          sawah irigasi
w          perkebunan sawit
w          ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak.Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.

F.  PELESTARIAN EKOSISTEM

Keanekaragaman makhluk hidup perlu dijaga supaya ekosistem menjadi stabil. Semakin beranekaragam makhluk hidup dalam suatu ekosistem, semakin stabil ekosistem tersebut. Flora dan fauna alami yang terdapat di hutan perlu dilestarikan karena merupakan sumber plasma nutfah (plasma benih). Sumber plasma nutfah dapat dimanfaatkan untuk mencari bibit unggul bagi kepentingan kesejahteraan manusia. Upaya perlindungan keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan mendirikan cagar alam, taman nasional, hutan wisata, taman laut, hutan lindug dan kebun raya. Untuk mencegah kepunahan makhluk hidup, kadang diperlukan pemeliharaan untuk mengembangbiakannya, yang disebut dengan penangkaran. Pemeliharaan dapat dilakukan secara in situ dan ex situ. Pemeliharaan in situ adalah pemeliharaan yang dilakukan di habitat aslinya. Pemeliharaan ex situ adalah pemeliharaan yang dilakukan di luar habitat aslinya, misalnya di kebun binatang.

G. POLA-POLA INTERAKSI

Simbiosis adalah bentuk interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion. Simbiosis dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya :
a)         Simbiosis mutualisme, yaitu interaksi antara dua individu ataupun     populasi yang saling menguntungkan. Misalnya, simbiosis antara       jenis jamur tertentu dan jenis alga tertentu membentuk likenes,             antara bunga dengan kupu-kupu.
b)         Simbiosis parasitisme, yaitu interaksi dua individu/populasi di            mana salah satu individu untung, sedang simbion   pasangannyarugi. Contohnya, benalu yang tumbuh pada ranting            pohon mangga, cacing perut dan cacing tambang yang hidup di           dalam usus manusia.
     c)         Simbiosis komensalisme, yaitu interaksi antara individu/populasi                   yang satu untung sedangkan individu/populasi lainnya tidak untung                         dan juga tidak rugi. Contohnya, interaksi antara ikan remora kecil                      yang menempel pada ikan hiu.



BAB III

KESIMPULAN

Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan  saling ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain. Makhluk hidup membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang hidup yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan dan manusia. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang tak hidup yang meliputi tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu atau temperature, mineral dan gas.
Dari segi makanan ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu: (1)Organisme Autotrof, adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri dengan memanfaatkan bahan organik yang terdapat di lingkungannya; (2)Organisme Heterotrof, adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan mendapatkan makanannya dari makhluk hidup lain.
Berdasarkan terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Selain itu, ekosistem juga dapat berubah karena beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya : gangguan alam, tindakan manusia, penggunaan pestisida yang berlebihan dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar